Bisnis.com, JAKARTA – Geliat sektor properti membawa angin segar bagi emiten kawasan industri PT Puradelta Lestari Tbk. Di lantai bursa, sahamnya terbang 98,74 persen secara year-to-date. Simak ulasan emiten bersandi saham DMAS itu.
Berdasarkan data Bloomberg, saham DMAS parkir di level harga Rp316 per saham pada akhir perdagangan Jumat (16/8/2019). Sepanjang tahun berjalan, DMAS naik 98,74 persen dari level harga Rp159 per saham pada akhir 2018.
Level Rp316 per saham merupakan rekor harga tertinggi yang dicetak DMAS dalam 5 tahun terakhir. Pada periode itu, level terendahnya menyentuh Rp118 per saham pada 7 September 2018.
Di sisi kinerja keuangan, entitas Grup Sinar Mas itu meraup pendapatan usaha sebesar Rp985 miliar pada semester I/2019. Nilai tersebut naik 298,78 persen dibandingkan dengan pendapatan usaha pada semester I/2018 sebesar Rp247 miliar.
Pada paruh pertama 2019, DMAS sudah mengantongi marketing sales sebanyak Rp1,22 triliun. Angka ini hampir mencapai target marketing sales yang dibidik pada tahun ini Rp1,25 triliun. Sepanjang Januari-Juni 2019, Puradelta Lestari sudah mencatat pemasaran 19 ha kawasan industri. Nilainya terdiri atas Rp 914 miliar pada kuartal I/2019 dan Rp304 miliar pada kuartal II/2019.
Sejalan dengan moncernya penjualan, laba bersih DMAS melesat 565,95% dari Rp93,78 miliar pada semester I/2018 menjadi Rp625,75 miliar pada semester I/2019.
Analis PT Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi, dalam risetnya, menuturkan DMAS merupakan salah satu perusahaan kawasan industri terdepan di Indonesia. DMAS memiliki cadangan lahan di lokasi strategis, Kota Deltamas, Bekasi.
Land bank DMAS di Bekasi diestimasi 1.478 ha. Perseroan pun diyakini memiliki kapasitas untuk memperluas cadangan lahan.
Aurellia menuturkan melonjaknya harga saham DMAS sepanjang tahun berjalan 2019 dipicu oleh realisasi prapenjualan yang kuat sejak kuartal I/2019.
Comments